Psikotes atau Tes Psikologi dirancang untuk mengukur berbagai macam faktor psikologis tertentu, digunakan untuk berbagai kepentingan seperti individu yang ingin mengetahui kemampuan, bakat, minat dan sifat-sifat kepribadian, selain itu juga digunakan oleh institusi, perusahaan, sekolah, kampus dan lainnya juga menggunakan Psikotes sebagai tahapan dalam penerimaan atau seleksi calon karyawan, pegawai negeri/swasta, murid baru, tes masuk ke perguruan tinggi negeri/swasta untuk mahasiswa/mahasiswi baru serta juga digunakan untuk jenjang karir atau persiapan kenaikan pangkat dan lainnya.
Tes Psikotes yang diadakan oleh perusahaan saat merekrut karyawan baru bertujuan untuk mengukur tipe psikologis seperti logika berpikir, kemampuan mempelajari temperamen, kemampuan tertentu, kecepatan menulis, kecermatan, kecerdasan dan lainnya sehingga perusahaan dapat memperkirakan apa yang akan dilakukan si calon karyawan tersebut di masa yang akan datang.
Tujuan Tes Psikologi menurut Lee J. Cronbach (Essentials of Psychological Testing), psikotes bertujuan untuk mengetahui perbedaan di antara setiap kepribadian. Perbedaan kepribadian individu merupakan problem utama dalam mengatur tindakan orang lain. Oleh karena itu, setiap pemimpin, manager atau atasan harus mampu mengidentifikasi masalah tersebut. Terdapat dua cara yaitu dengan Prediksi dan Diagnosis.
1. Prediksi
Mendasari setiap pemakaian tes dan menekankan perbedaan di antara masing-masing individu. Misalnya diberikan tes pada dua orang, tes ini dapat mengungkapkan perbedaan mereka, namun hal itu tidak ada artinya jika perbedaan aktivitas kesehariannya tidak dapat diprediksi. Dalam penerimaan karyawan, tes ini dapat dilakukan untuk menyeleksi calon karyawan yang memenuhi kualifikasi.
2. Diagnosa
Menekankan perbedaan antara sifat-sifat dari individu yang sama. Diagnosa mencakup prediksi karena pemakai tes harus menentukan tingkah laku yang boleh dilaksanakan dan sejauh mana pola tersebut tetap bertahan. Istilah diagnosa disini adalah mengacu pada analisis dan berkaitan dengan berbagai aspek tingkah laku.
Jenis Tes Psikotes
Ada beberapa jenis tes psikologi yang digunakan dalam proses pengujian seseorang, tidak selalu semua tes diberikan kepada Testee (responden yang mengerjakan tes atau subjek yang dites). Pemberian soal tes bergantung pada keperluannya, contoh Tes Klasikal biasanya digunakan pada seleksi karyawan, seleksi siswa, seleksi mahasiswa, tujuan riset dan sebagainya.
Ada dua kelompok besar tes psikologi menurut Lee J. Cronbach (Essentials of Psychological Testing), yaitu:
1. Tes Kecerdasan (Intelligence Test)
Tes IQ paling luas penggunaannya, karena Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam kerangka berpikir secara total dan logis.
2. Tes Bakat (Apptitude Test)
Tes bakat bertujuan untuk mengukur bakat atau kemampuan, yang mungkin belum diketahui dan masih terpendam. Tes bakat dapat memprediksi kecakapan seseorang dan cocok bagi calon pelamar yang belum berpengalaman, sehingga dengan mengerjakan tes bakat dapat lebih memprediksi kecakapan belajar para pelamar di kemudian hari.
3. Tes Minat (Interest Test)
Tes minat ditujukan untuk mengetahui minat seseorang, untuk pekerjaan yang spesifik seperti guru, akuntan, manager, dokter dan sebagainya. Tes ini memang jarang digunakan, namum dalam rekruitmen, soal tes minat terkadang terdapat dalam soal-soal Tes Kepribadian (Personality Test).
4. Tes Prestasi (Achievement Test)
Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil kerja, serta seberapa jauh pemahanan/pengetahuan tersebut terhadap suatu hal. Semua tes psikologi mencakup tes prestasi.
5. Tes Kepribadian (Personality Test)
Tes kepribadian bertujuan untuk mengukur dan menilai kepribadian testee. Kepribadian bukanlah sesuatu yang benar atau salah, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Karena tiap kepribadian mempunyai dua sisi yaitu kelemahan serta kekuatan seseorang yang berbeda-beda. Seseorang yang memiliki sifat introvert tidak dapat dikatakan jelek. Demikian pula extrovert pun tidak selalu baik.
Tes personaliti ini sangat penting, baik bagi perusahaan/institusi maupun bagi orang yang di tes, karena dari hasil tes diperoleh hasil, kelebihan dan kelemahan dari beberapa sifat yang dimiliki oleh testee. Seseorang yang memiliki kecakapan / keahlian tertentu cukup baik belum tentu berhasil lulus tes kepribadian apabila ia tidak memiliki sifat yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan tertentu. Misalnya: Perusahaan yang mencari operator komputer, kepribadian yang dibutuhkan adalah rajin, teliti, cekatan dan rapi.
Jenis soal tes kepribadian ada dua yaitu tipe soal menggambar dan soal kuesioner, namun keduanya tidak selalu diterapkan, baca selengkapnya mengenai contoh soal psikotes.
Agar Anda dapat lolos psikotes, ada baiknya anda mengerjakan soal latihan psikotes untuk persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), calon pegawai baru dsb. Karena banyak pencari kerja /palamar pekerjaan yang sering mengeluh ketika menghadapi seleksi tes psikologi dan menganggap bahwa tes psikologi sulit, padahal dikarenakan kurangnya memahami maksud dari soal tes tersebut.